Sunday, March 9, 2025

M01-11 Earned Value Management (EVM) untuk Manajemen Proyek

I. Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat 

Earned Value Management (EVM) adalah teknik manajemen proyek yang digunakan untuk mengukur kinerja proyek dengan membandingkan nilai yang telah dihasilkan (earned value) dengan rencana (planned value) dan biaya aktual (actual cost).

EVM membantu manajer proyek untuk mengidentifikasi penyimpangan dalam jadwal dan anggaran, serta memprediksi hasil proyek berdasarkan kinerja saat ini.

Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep EVM, bagaimana menghitung metrik EVM, serta bagaimana mengaplikasikan EVM dalam manajemen proyek. Mahasiswa akan belajar bagaimana mengukur kinerja proyek, mengidentifikasi penyimpangan, dan memprediksi hasil proyek dengan menggunakan EVM.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  1. Memahami konsep dasar EVM: Mahasiswa akan memahami definisi, tujuan, dan manfaat dari EVM.
  2. Mengidentifikasi komponen-komponen EVM: Mahasiswa akan mampu mengidentifikasi Planned Value (PV), Earned Value (EV), dan Actual Cost (AC).
  3. Menghitung metrik EVM: Mahasiswa akan belajar langkah-langkah praktis dalam menghitung metrik EVM, seperti Schedule Variance (SV), Cost Variance (CV), Schedule Performance Index (SPI), dan Cost Performance Index (CPI).
  4. Mengaplikasikan EVM dalam studi kasus: Mahasiswa akan mampu menerapkan EVM dalam proyek nyata dan memberikan rekomendasi strategis berdasarkan hasil analisis.

 

II. Konsep Dasar EVM

A. Definisi EVM

Earned Value Management (EVM) adalah teknik manajemen proyek yang digunakan untuk mengukur kinerja proyek dengan membandingkan nilai yang telah dihasilkan (earned value) dengan rencana (planned value) dan biaya aktual (actual cost). EVM membantu manajer proyek untuk mengidentifikasi penyimpangan dalam jadwal dan anggaran, serta memprediksi hasil proyek berdasarkan kinerja saat ini.

B. Komponen EVM

  1. Planned Value (PV):
    Planned Value (PV) adalah nilai pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan pada suatu titik waktu tertentu. PV juga dikenal sebagai Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS).
  2. Earned Value (EV):
    Earned Value (EV) adalah nilai pekerjaan yang telah selesai pada suatu titik waktu tertentu. EV juga dikenal sebagai Budgeted Cost of Work Performed (BCWP).
  3. Actual Cost (AC):
    Actual Cost (AC) adalah biaya aktual yang telah dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan pada suatu titik waktu tertentu. AC juga dikenal sebagai Actual Cost of Work Performed (ACWP).

 

III. Metrik EVM

A. Variance Analysis (Analisis Varians)

  1. Schedule Variance (SV):
    Schedule Variance (SV) adalah selisih antara Earned Value (EV) dan Planned Value (PV). SV mengukur penyimpangan dalam jadwal proyek.

       SV=EV−PV

    • Jika SV > 0, proyek lebih cepat dari rencana.
    • Jika SV < 0, proyek lebih lambat dari rencana.
    • Jika SV = 0, proyek sesuai dengan rencana.
  1. Cost Variance (CV):
    Cost Variance (CV) adalah selisih antara Earned Value (EV) dan Actual Cost (AC). CV mengukur penyimpangan dalam anggaran proyek.

       CV=EV−AC

    • Jika CV > 0, proyek di bawah anggaran.
    • Jika CV < 0, proyek melebihi anggaran.
    • Jika CV = 0, proyek sesuai dengan anggaran.

B. Performance Indices (Indeks Kinerja)

  1. Schedule Performance Index (SPI):
    Schedule Performance Index (SPI) adalah rasio antara Earned Value (EV) dan Planned Value (PV). SPI mengukur efisiensi jadwal proyek.

       SPI=EV/PV​

    • Jika SPI > 1, proyek lebih cepat dari rencana.
    • Jika SPI < 1, proyek lebih lambat dari rencana.
    • Jika SPI = 1, proyek sesuai dengan rencana.
  1. Cost Performance Index (CPI):
    Cost Performance Index (CPI) adalah rasio antara Earned Value (EV) dan Actual Cost (AC). CPI mengukur efisiensi biaya proyek.

       CPI=EV/AC​

    • Jika CPI > 1, proyek di bawah anggaran.
    • Jika CPI < 1, proyek melebihi anggaran.
    • Jika CPI = 1, proyek sesuai dengan anggaran.

C. Forecasting (Peramalan)

  1. Estimate at Completion (EAC):
    Estimate at Completion (EAC) adalah perkiraan total biaya proyek pada saat proyek selesai. EAC dapat dihitung dengan beberapa metode, salah satunya adalah:

       EAC=BAC/CPI​

Dimana BAC (Budget at Completion) adalah anggaran total proyek.

  1. Estimate to Complete (ETC):
    Estimate to Complete (ETC) adalah perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan proyek.

       ETC=EAC−AC

  1. Variance at Completion (VAC):
    Variance at Completion (VAC) adalah selisih antara Budget at Completion (BAC) dan Estimate at Completion (EAC). VAC mengukur penyimpangan total biaya proyek.

       VAC=BAC−EAC

 

IV. Langkah-langkah Menerapkan EVM dalam Proyek

A. Perencanaan Proyek dengan EVM

  1. Tentukan Planned Value (PV):
    Buat rencana proyek yang mencakup jadwal dan anggaran. Tentukan Planned Value (PV) untuk setiap tugas atau fase proyek.
  2. Tentukan Budget at Completion (BAC):
    Tentukan anggaran total proyek (BAC) yang mencakup semua biaya yang direncanakan.

B. Monitoring dan Pengendalian Proyek dengan EVM

  1. Kumpulkan Data Aktual:
    Kumpulkan data aktual tentang Earned Value (EV) dan Actual Cost (AC) untuk setiap tugas atau fase proyek.
  2. Hitung Metrik EVM:
    Hitung metrik EVM, seperti Schedule Variance (SV), Cost Variance (CV), Schedule Performance Index (SPI), dan Cost Performance Index (CPI).
  3. Analisis Penyimpangan:
    Analisis penyimpangan dalam jadwal dan anggaran berdasarkan metrik EVM. Identifikasi tugas-tugas yang tertunda atau melebihi anggaran.
  4. Lakukan Peramalan:
    Lakukan peramalan hasil proyek berdasarkan kinerja saat ini. Hitung Estimate at Completion (EAC), Estimate to Complete (ETC), dan Variance at Completion (VAC).

C. Penyelesaian Proyek dengan EVM

  1. Evaluasi Kinerja Proyek:
    Evaluasi kinerja proyek berdasarkan metrik EVM. Identifikasi pembelajaran dan best practices untuk proyek berikutnya.
  2. Dokumentasikan Hasil:
    Dokumentasikan hasil analisis EVM dan rekomendasi untuk perbaikan proyek di masa depan.

 

V. Studi Kasus dan Diskusi

A. Studi Kasus Sederhana

Mahasiswa akan diberikan studi kasus tentang sebuah proyek dan diminta untuk menerapkan EVM untuk mengukur kinerja proyek. Studi kasus ini akan mencakup informasi tentang Planned Value (PV), Earned Value (EV), dan Actual Cost (AC).

B. Diskusi Kelas

Diskusi kelas akan difokuskan pada interpretasi hasil penerapan EVM dalam studi kasus dan perumusan strategi berdasarkan hasil analisis. Mahasiswa akan didorong untuk berbagi pemikiran dan pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan proyek.

 

VI. Evaluasi dan Tugas

  1. Quiz: Uji pemahaman dasar mengenai konsep EVM dan metrik-metriknya.
  2. Tugas Kelompok: Mahasiswa akan diminta untuk menerapkan EVM pada proyek nyata dan membuat laporan hasil proyek.
  3. Presentasi: Mahasiswa akan mempresentasikan hasil EVM dan pembelajaran yang didapat dari penerapannya.

 

VII. Referensi

  1. Fleming, Q. W., & Koppelman, J. M. (2016). Earned Value Project Management. Project Management Institute.
  2. Kerzner, H. (2022). Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling. John Wiley & Sons.
  3. Project Management Institute. (2017). A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide). Project Management Institute.

 

 


No comments:

Post a Comment

Tugas APP01 : Problem Based Learning (PBL) dan Collaborative Learning (CL) untuk Mata Kuliah Analisa Perancangan Perusahaan dan Proyek

Topik Bahasan: Fungsi dan Ruang Lingkup Analisa Perancangan Perusahaan dan Proyek Deskripsi Penugasan Penugasan ini dirancang untuk meng...